07 Juli 2009

Ketika kumulai penantian ini

Beberapa waktu lalu, dikamar ini tempat ku diam kini kita berbincang cukup lama. Aku tumpahkan semua rasa dan harap padamu, kau mejawabnya dengan keluh, diam dan atau tangis. Hingga kau menjawab sebuah tanyaku yang mendasar, aku menyimpulkan kau akan pergi lagi dariku. Apakah kau tahu apa yang kurasakan? Tahukah kau betapa hatiku tersayat mendengar jawabmu?. Aku cukup paham dengan sikap dan jawabmu, aku cukup mengerti dengan keputusanmu meski sisi subjektifku menolak semua itu.aku diam saja, mencoba merangkai senyum lagi hanya agar kau melihatku baik-baik saja.
Secangkir kopi hitam masih panas mengepul menggodaku untuk menikmatinya, entah ini cangkir keberapa yang kuhirup sejak kau pergi meninggalkanku. Akhirnya kau pergi lagi, aku khawatir kepergianmu kali ini akan lama dan mungkin tidak pernah kembali. Kau pergi meninggalkan sayatan di hatiku dan sedikit aroma tubuhmu yang tertinggal di pakaian saat kau memeluku. Aku katakan padamu, kalaupun kau akan pergi dan tidak ingin meyakinkanku suatu hari kau akan pulang, biarlah sang waktu yang memberikan jawabnya, yang pasti kau tidak usah khawatir kalau suatu saat kau ingin pulang aku akan ada disini menunggumu.
Semoga saja Cinta dan sayang yang kumiliki untukmu bisa jadi energy yang cukup untuk menjalani penantian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar