10 Juli 2009

Disebuah dunia kecil

Semoga kau masih ingat cerita-ceritaku tentang sebuah dunia yang aku cintai, sebuah dunia dimana aku merasa nyaman, merasa hidup, merasa berarti dan merasa menjadi orang paling beruntung bisa menikmati, nama dunia itu malam. Dengan sepi, sunyi, gelap dan dinginnya aku bisa menjadi apapun yang aku inginkan, bahkan dalam gelap malam aku bisa bersembunyi dari apapun yang aku takuti dan aku khawatirkan. Setiap malam selalu terasa pendek untuku yang menikmatinya. Kini, Semenjak kau pergi, malam tidak lagi aku cintai seperti dulu. Dalam sepi dan sunyinya aku tersiksa oleh gelisah, dalam gelapnya aku khawatir akan esok atau lusa bahkan selamanya. Ingin rasanya malam cepat berlalu, seperti dulu aku selalu berharap terang siang hanya sebentar.

Malam yang kulalui kini, kukabiskan untuk bercengkaram dengan imajinasi, menerawang ke sebuah dunia ironi dimana kubisa memutar balikan kenyataan. Apa yang aku inginkan, apa yang aku harapkan bisa kulihat hanya dengan memejamkan mata. Entah sudah berapa ribu versi cerita tentang kenyataan yang berhasil kuciptakan, semakin lama ku mengulangi itu semakin jelas ku bisa melihat semua cerita itu. Aku khawatir menjadi terbiasa dengan semua ini, menikmati semua cerita yang kukarang hingga aku lupa untuk kembali menikmati dunia nyata dengan segala warna dan rasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar