Pekerjaan untuk hari ini sudah kuselesaikan, sambil menunggu jalanan kosong kusempatkan berselancar di dunia maya, sekalian mengucapkan selamat ulang tahun pada seorang teman di jejaring social. Sudah kutuliskan ucapan selamat ulang tahun itu, iseng kulihat siapa saja yang telah mengycapkan selamat ternyata mataku menangkap satu nama yang begitu akrab denganku, yaitu namamu. Aku merasa senang bisa melihat fotomu, meski akhirnya rasa senang yang kudamba itu terganti oleh perasaan cemburu. Di gambar itu kau duduk berpelukan dengan kekasihmu, sangat mesra dengan senyum bahagia milikmu yang kukenal. Kuingat kembali segala ucap dan sikapku padamu selama ini, ucap tentang harapan kau kembali dan sikap memintamu untuk pulang. Kau merasa ucap dan sikap itu tidak pada tempatnya, bagaimanapun juga pasti menjadi distorsi untuk senyum bahagia milikmu sekarang, seperti di foto itu. Sudah, sejak saat ini aku berjanji tidak akan pernah bercerita tentang harapan dan keinginanku itu. Biarlah semuanya seperti ini, kau menikmati segala warna bahagiamu dan aku akan melangkah lagi menyelesaikan segala pertanyaan hidup. Maaf senja, ternyata cemburu membuatku harus berpikir ulang.
Meja kerja 19.07 / 14 Juli 2009 ketika kurasa cukup sepi untuk berdialog dengan diri sendiri
Meja kerja 19.07 / 14 Juli 2009 ketika kurasa cukup sepi untuk berdialog dengan diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar