03 Desember 2011

satu tahun lalu

hai senja, setahun sudah aku tidak menyimpan pesan disini, karena atas alasan apa aku merasa yakin kau tidak akan berkunjung ke laman ini.
tepi sepi 3 desember 2011

31 Januari 2011

menyapamu

Hai senja, apa kabarmu disana? Sepertinya aku tidak pernah mendapatkan lagi berbagai kabar darimu, semoga saja selama tidak ada kabar itu, segala yang terbaik ada di setiap harimu. Beberapa hari ini penguasa langit mengirimkan langit yang cukup cerah, meski cerahnya hari hampir membakar harapan-harapan yang kusimpan dalam kotak-kotak basah, karena hujan yang berkepanjangan. Owhya, percaya atau tidak akhir-akhir ini aku sibuk membaca beberapa doa yang sempat kukirimkan pada tuhan, yang isinya tidak jauh dari seputar rasa putus asa yang kadang mucul saat menunggumu. Hai senja, apakah kau tahu bagaimana putus asanya menunggumu menoleh dan berbalik? Apakah kau tahu jika bayanganku kini sama sekali tidak mirip denganku? Saat putus asa dating menghampiri, dan aku tidak mampu membuangnya, aku kirimkan doa semoga aku bisa melalui semuanya tanpa terluka. Ketika kusadari bayanganku lebih mirip dengan bayanganmu, yang kulakukan hanyalah mengirim doa semoga segera kutemui gelap, agar bayanganmu tidak lagi menjadi bayanganku. Ternyata, semua doa itu ditolak oleh tuhan, dan dikembalikan padaku hingga aku tidak bisa untuk tidak putus asa menunggumu, akupun tidak bisa menadapatkan gelap dan harus membiarkan bayangmu menjadi bayangan diriku. Sungguh, semua doa itu dikembalikan padaku karena tuhan tidak ingin aku berhenti menunggu dan mengaharapkan kau kembali seutuhnya padaku.

Di tepi rindu….